Posted by : Kuro Lunatic Jumat, 09 Oktober 2009

Dia memandang dingin ke arah tubuh kaku bersimbah darah yang berada di depannya. Tangan kanannya memegang pedang yang memerah oleh darah. Pandangannya kosong... Tanpa emosi...

Sementara seorang gadis kecil memandangnya dengan raut muka ketakutan. Wajahnya dipenuhi air mata. Gadis itu tak bergerak dari tempatnya duduk di ruangan gelap itu. Sesekali memandang mayat ibunya yang bersimbah darah, lalu memandang kembali pembunuh ibunya tersebut.

Di dalam ruangan yang gelap gulita, gadis kecil itu hanya dapat mengenali pembunuh ibunya sebagai seorang anak laki-laki yang sebaya dengannya. Gadis kecil itu ingin berteriak, memanggil bantuan. Tetapi suaranya tak dapat keluar. Dan gadis itu tahu, dengan hujan deras disertai angin kencang di luar sana akan menghalangi suaranya.

CTAR!!!

Petir yang tiba-tiba tersebut membuat sang gadis kecil menutup matanya dan memekik pelan. Ketika dia membuka matanya, pembunuh kecil tersebut sudah tak kelihatan lagi. Hanya jendela yang terbuka bergoyang karena tiupan angin...

---Crystal Chronicle---
~運命を変える物語~
Kuro Lunatic

Edge membuka matanya dan mendapati dirinya berada di ruangan yang tak dikenalinya. Badannya dibaluti oleh perban. Bukan hanya tak mengenali ruangan dimana dirinya berada sekarang, tapi dia juga tak dapat mengetahui apa yang selama ini terjadi. Dia hanya dapat mengetahui namanya. Edge.
"Kau sudah bangun rupanya."
Edge menoleh ke arah suara yang didengarnya itu. Seorang anak perempuan berambut coklat yang dikuncir tinggi berdiri di dekat pintu. Dia membawa baki makanan dan menaruhnya di meja kecil di samping tempat tidur Edge.
"Kau... Siapa?" tanya Edge. Tapi sepertinya anak tersebut tidak terlihat kaget ataupun heran mendengar pertanyaannya.
"Aku Colette. Aku menemukanmu di tengah hutan." Colette duduk di samping tempat tidur Edge. "Aku kaget melihatmu karena jarang ada orang yang mau pergi ke Aelderwood ini. Aku semakin kaget ketika menyadari kalau kamu berlumuran darah... Apa aku boleh tau namamu?"
"...Edge..."
"Edge... Apa aku boleh menanyaimu sesuatu?" Edge menjawab pertanyaan itu dengan anggukan. "Apa yang kau lakukan hingga terluka begitu? Kau juga kelihatannya sangat lelah, selama 3 hari kau terus tertidur..."
"...aku tak dapat mengingat apapun..."
Colette terlihat kaget mendengar jawaban Edge, tapi sekaligus terlihat lega...
"COLETTE!!!!"
Secara reflek, Edge dan Colette mencari asal suara tersebut. Hanya selang beberapa detik dari munculnya suara itu, sebuah cahaya hijau berpendar mengitari Colette, meninggalkan jejak kehijauan di udara.
"Ririn... Berhenti... Pusing..." Colette berbicara terbata-bata. Sementara cahaya hijau yang sebelumnya mengelilingi Colette dengan kecepatan tinggi tersebut berhenti dan mendarat di pundak Colette.
"Ah, maaf. Colette! Dengar!! Ayah dan Ibuku mengizinkanku untuk ikut denganmu!!" dari cahaya hijau tersebut terlihat seorang fata, peri kecil dengan wujud manusia.
"Benarkah? Kalau begitu nanti aku akan menemui ayah dan ibumu."
Sementara Colette dan sang fata, Ririn berbicara, Edge hanya memperhatikan Colette. Dia merasa pernah melihat Colette, tapi sepertinya Colette tak mengenal Edge.
"Edge?"
Edge agak tersentak, Colette memandangnya dengan tatapan cemas.
"Kau baik-baik saja?" tanya Colette. Edge mengangguk.
"Sepertinya kau masih lelah. Beristirahatlah dulu." Colette bangkit dari duduknya.
Edge memejamkan matanya ketika Colette keluar ruangan. Pintu tertutup dengan suara pelan dan Edge dapat mendengar langkah ringan Colette menjauh.
##------##
"Colette, dia... bukan salah satu dari 'mereka' kan?" tanya Ririn yang duduk di pundak Colette. Tubuhnya dikelilingi cahaya hijau berpendar.
Rona muka Colette berubah menjadi agak sendu.
"Aku juga tak tahu... Tapi kalau dia salah satu dari 'mereka’,mau tak mau... Aku harus membunuhnya..."

Redesign and Copyright © 2013 Kuro Lunatic - Images and Quotes Are Belong To Respective Owners - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan